Halo sobat Blogger apa kabar? Semoga baik yah sebelum membaca Artikel saya kali ini.
Sebelumnya saya mau tanya, Pada tau Cirebon gak? kalau yang sudah tau, Apa yang terfikir dikepala kalian setelah mendengar kata "Cirebon"?
Apakah Kuliner? Wisata? Tentang Wali? Udang? Atau Batik?
(Silahkan berikan jawaban dikolom Komentar yah).
Nah tidak seperti kalian, apa yang saya fikirkan setelah mendengar kata "Cirebon" adalah Sejarahnya. Jujur saja, saya merupakan salah satu orang yang ingin tahu (Kepo) tentang sejarah di Indonesia (Khususnya).
Memang masih banyak sekali sejarah-sejarah di Indonesia yang patut kita tahu, tapi kenapa saya pilih Cirebon? Karena Cirebon menurut saya memiliki daya tarik tersendiri, terutama sejarah.
Kota Cirebon sesungguhnya bukan kota persinggahan semata gan... Di kota yang dijuluki “Kota Udang” ini tersimpan keunikan serta keindahaan yang tersebar di sejumlah sudut kota. Kota ini pun makin menarik karena menggambarkan percampuran dua budaya, yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah. Cirebon juga dikenal sebagai kota yang mempunyai banyak keraton.
Nah salah satunya adalah Keraton Kanoman, apa itu Keraton Kanoman?
Keraton Kanoman merupakan pusat peradaban Kesultanan di Cirebon, yang kemudian terpecah menjadi Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon.
Kompleks Keraton Kanoman yang mempunyai luas sekitar 6 hektar ini berlokasi di belakang pasar, di Kraton ini tinggal sultan ke dua belas yang bernama raja Muhammad Emiruddin berserta keluarga.
Kraton Kanoman merupakan komplek yang luas, yang terdiri dari dua puluh tujuh bangunan kuno. salah satunya saung yang bernama bangsal witana yang merupakan cikal bakal Kraton yang luasnya hampir lima kali lapangan sepakbola.
Di keraton ini masih terdapat barang barang Sunan Gunung Jati, seperti dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum. Bentuknya burak, yakni hewan yang dikendarai Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi’raj.
Tidak hanya itu. Hal yang sangat menarik dari Keraton Kanoman adalah adanya piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding semua Keraton Kanoman. Tak cuma di Keraton Kanoman , piring-piring keramik itu bertebaran hampir di seluruh situs bersejarah di Cirebon.
Dan yang tidak kalah penting dari Keraton di Cirebon adalah Keraton di Cirebon selalu menghadap ke utara. Dan di halamannya ada patung macan sebagai lambang Prabu Siliwangi. Di depan keraton selalu ada alun alun untuk rakyat berkumpul dan pasar sebagai pusat perekonomian, di sebelah timur keraton selalu ada masjid.
Keunikan dan ketertarikan saya terhadap kota Cirebon tidak hanya sampai disitu, masih banyak banget sejarah di Cirebon yang harus saya ketahui dan terutama buat para pembaca blog saya ini juga yah.
Nah seperti Sejarah tentang Cirebon, mungkin kalau saya ceritakan disini tidak akan muat dan pasti kalian akan bosan dengan tulisan saya ini, akan tetapi saya juga akan meringkas beberapa keunikan lainnya tentang Cirebon.
Cirebon Mempunyai Kampung Batik
Ya, kalau di Solo itu kan ada Kampung Wisata Batik Kauman, nah Cirebon juga gak mau kalah gan/sis, Kampung Batik di Cirebon ini adalah Kampung Batik Trusmi.
Kampung Batik yang merupakan pusat industri batik di kota Cirebon, di sepanjang kawasan ini terdapat deretan toko dan pengrajin yang menjual aneka koleksi batik, wisatawan dapat membeli aneka batik baik dalam pakaian yang sudah jadi maupun yang masih berbentuk kain. Harganya pun bervariasi mulai dari kelas ekonomis sampai yang eksklusif.
Kampung ini terletak di Plered, Cirebon, sekitar empat kilometer di sebelah barat Kota Cirebon. Disinilah batik ternama yaitu Batik Megamendung dibuat, melalui tangan-tangan ahli penduduk setempat yang mampu menghasilkan batik dengan kualitas nomor wahid.
Masih penasaran dengan Kampung Batik Trusmi? Silahkan lihat Video berikut ini :
Gua yang hanya ada satu-satunya Di dunia
Selain itu di daerah ini terdapat salah satu taman peninggalan sejarah yang mungkin hanya ada satu-satunya di dunia dan hal ini hanya ada di Cirebon. Taman Gua Sunyaragi, merupakan sebuah taman dengan sebagian besar bangunan yang terbuat dari batu karang.
Batu karang ditumpuk dan dibentuk sedemikian rupa hingga terbentuk susunan yang unik seperti sebuah istana megah. Tak hanya disitu saja, di area ini terdapat gua yang konon menurut cerita gua ini dapat langsung menghubungkan dengan kota Mekkah di Arab Saudi.
Nama “Sunyaragi” berasal dari kata “sunya” yang memiliki arti sepi dan “ragi” yang berarti raga, keduanya adalah bahasa Sanskerta. Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya.
Cirebon juga punya Kuliner
Jika membahas keunikan sebuah kota dari kesenian hingga budaya kurang lengkap rasanya jika tak mengikutsertakan kuliner khasnya. Nasi Jamblang sudah taka sing lagi ditelinga penduduk di Indonesia, makanan dengan beragam lauk pendampingnya ini memiliki sejarah panjang.
Nasi Jamblang, dinamakan Nasi Jamblang karena kuliner khas Cirebon ini pertama kali ‘ditemukan’ oleh warga Desa Jamblang, sebuah desa di sebelah barat Cirebon, Jawa Barat. Memangnya apa sih yang istimewa dari Nasi Jamblang ini?
Siapa sangka kalau ternyata kuliner sederhana yang nikmat ini juga disukai oleh presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Kuliner ini juga ternyata menyimpan cerita yang mengharukan. Cerita itu dimulai di masa pendudukan Belanda, di saat ribuan warga pribumi dikerahkan untuk membangun jalan raya Anyer – Panarukan yang melintasi wilayah Cirebon.
Saat itu, Nasi Jamblang disediakan sebagai konsumsi para pekerja, nyaris tanpa lauk seperti Nasi Jamblang yang dijual di warung-warung saat ini. Nasi yang sudah matang dibungkus dengan daun jati agar lebih awet, lebih pulen dan mengandung cita rasa khas sehingga tetap nikmat meski nggak ada lauk di dalamnya. Daun jati dipilih karena ada pori-pori kecil pada daun jati yang dapat mencegah nasi menjadi cepat basi.
Lantaran bekerja terus menerus, kurang istirahat dan makanannya yang kurang bergizi, banyak pekerja asal Cirebon yang tewas. Oleh karena itu, Nasi Jamblang dilestarikan agar orang selalu mengingat kisah tragis dan pengorbanan para pekerja saat membangun jalan Anyer – Panarukan, yang saat ini cukup berjasa sebagai penghubung antara Cirebon dengan kota-kota di sekitarnya.
Berbeda dengan kuliner lainnya, Nasi Jamblang disuguhkan dalam kondisi dingin. Lauknya bisa pilih mau tempe, perkedel, sate, kentang, ikan asin goreng, sayur tahu atau sambal. Sambal Nasi Jamblang ini unik karena rasanya nggak pedas. Beberapa kedai menambahkan lauk tambahan seperti pepes ikan tongkol, cumi saus hitam dan otak sapi goreng. Semuanya akan terasa nikmat saat disantap di tengah hari yang panas terik, dengan ditemani segelas es teh.
Kedai Nasi Jamblang di Cirebon yang paling laris saat ini adalah Nasi Jamblang Ibu Nur yang berlokasi di Jalan Cangkring III no. 34 Cirebon, nggak jauh dari Grage Mall. Menurut seorang rekan saya orang Cirebon, Nasi Jamblang Ibu Nur cukup populer dan disukai karena rasanya yang enak, dibuktikan dengan jumlah pengunjung yang banyak setiap harinya.
Lain lagi dengan Nasi Jamblang Mang Dul yang ada di Jalan Cipto Mangunkusumo no. 4 Cirebon. Konon, inilah kedai Nasi Jamblang favorit Bapak SBY dan beliau sering memesan Nasi Jamblang dari warung ini untuk dikirim ke Cikeas (rumah Pak SBY).
Nah buat para pembaca sekalian, tidaklah lengkap jikalau saya sudah kasih tahu tentang keunikan yang dimiliki Kota Cirebon, dan saya tidak Kasih tau kenapa sih Cirebon sangat terkenal dengan Kota Udang dan Kota Wali?
Karena udang adalah salah satu hasil perikanan terbesar di Cirebon. Kenapa juga Cirebon disebut kota wali? Karena pada zaman dulu Cirebon ini dijadikan tempat penyebaran agama islam oleh salah satu wali songo yaitu Syarif Hidayatullah atau yang kita kenal dengan nama Sunan Gunung Jati.
Selain kota udang dan kota wali, Cirebon juga disebut dengan kota Grage yang artinya dalam bahasa Jawa Cirebon adalah kerajaan yang sangat luas.
Sungguh tidak ada habisnya jika saya menceritakan tentang Cirebon disini, karena cirebon sangat luas, luas dengan Sejarahnya, luas dengan Wisatanya, luas dengan Kulinernya, dan sangat-sangat luas.
Diakhir kata dari Artikel saya kali ini, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada para Referensi Artikel saya, dan juga saya mengucapkan terimakasih kepada "CSI tempat investasi yang aman, prospektif, dan menguntungkan." dan Hotel Aston Cirebon yang merupakan hotel terbaik di Cirebon dan di Indonesia.
Tidak lupa juga saya ucapkan Milad ke 3 Komunitas Blogger Cirebon www.rebon.org sedang ada event besar di Bulan Mei - Juni 2016. Yang sudah menyediakan kopetensi Lomba menulis Blogger.
Diakhir kata lagi, saya ucapkan Terimakasih telah membaca Artikel saya, dan Jangan lupa untuk kalian yang tertarik dengan Kota Cirebon dan ingin tau seluk-beluk tentang sejarah Cirebon, Silahkan saja Kunjungi kota Cirebon.
Sumber Referensi:
http://silihasih.blog.com/sejarah-cirebon/
http://jalanjajanhemat.com/2014/03/kampung-batik-trusmi-cirebon/
https://www.pegipegi.com/travel/nasi-jamblang-kuliner-lezat-penuh-kesederhanaan/
https://www.youtube.com/watch?v=R6qaALrfP3I
Sebelumnya saya mau tanya, Pada tau Cirebon gak? kalau yang sudah tau, Apa yang terfikir dikepala kalian setelah mendengar kata "Cirebon"?
Apakah Kuliner? Wisata? Tentang Wali? Udang? Atau Batik?
(Silahkan berikan jawaban dikolom Komentar yah).
Nah tidak seperti kalian, apa yang saya fikirkan setelah mendengar kata "Cirebon" adalah Sejarahnya. Jujur saja, saya merupakan salah satu orang yang ingin tahu (Kepo) tentang sejarah di Indonesia (Khususnya).
Memang masih banyak sekali sejarah-sejarah di Indonesia yang patut kita tahu, tapi kenapa saya pilih Cirebon? Karena Cirebon menurut saya memiliki daya tarik tersendiri, terutama sejarah.
Kota Cirebon sesungguhnya bukan kota persinggahan semata gan... Di kota yang dijuluki “Kota Udang” ini tersimpan keunikan serta keindahaan yang tersebar di sejumlah sudut kota. Kota ini pun makin menarik karena menggambarkan percampuran dua budaya, yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah. Cirebon juga dikenal sebagai kota yang mempunyai banyak keraton.
Nah salah satunya adalah Keraton Kanoman, apa itu Keraton Kanoman?
Keraton Kanoman merupakan pusat peradaban Kesultanan di Cirebon, yang kemudian terpecah menjadi Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon.
Dokumentasi: tindaktandukarsitek.com |
Kompleks Keraton Kanoman yang mempunyai luas sekitar 6 hektar ini berlokasi di belakang pasar, di Kraton ini tinggal sultan ke dua belas yang bernama raja Muhammad Emiruddin berserta keluarga.
Kraton Kanoman merupakan komplek yang luas, yang terdiri dari dua puluh tujuh bangunan kuno. salah satunya saung yang bernama bangsal witana yang merupakan cikal bakal Kraton yang luasnya hampir lima kali lapangan sepakbola.
Di keraton ini masih terdapat barang barang Sunan Gunung Jati, seperti dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum. Bentuknya burak, yakni hewan yang dikendarai Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi’raj.
Tidak hanya itu. Hal yang sangat menarik dari Keraton Kanoman adalah adanya piring-piring porselen asli Tiongkok yang menjadi penghias dinding semua Keraton Kanoman. Tak cuma di Keraton Kanoman , piring-piring keramik itu bertebaran hampir di seluruh situs bersejarah di Cirebon.
Dan yang tidak kalah penting dari Keraton di Cirebon adalah Keraton di Cirebon selalu menghadap ke utara. Dan di halamannya ada patung macan sebagai lambang Prabu Siliwangi. Di depan keraton selalu ada alun alun untuk rakyat berkumpul dan pasar sebagai pusat perekonomian, di sebelah timur keraton selalu ada masjid.
Keunikan dan ketertarikan saya terhadap kota Cirebon tidak hanya sampai disitu, masih banyak banget sejarah di Cirebon yang harus saya ketahui dan terutama buat para pembaca blog saya ini juga yah.
Nah seperti Sejarah tentang Cirebon, mungkin kalau saya ceritakan disini tidak akan muat dan pasti kalian akan bosan dengan tulisan saya ini, akan tetapi saya juga akan meringkas beberapa keunikan lainnya tentang Cirebon.
Cirebon Mempunyai Kampung Batik
Ya, kalau di Solo itu kan ada Kampung Wisata Batik Kauman, nah Cirebon juga gak mau kalah gan/sis, Kampung Batik di Cirebon ini adalah Kampung Batik Trusmi.
Kampung Batik yang merupakan pusat industri batik di kota Cirebon, di sepanjang kawasan ini terdapat deretan toko dan pengrajin yang menjual aneka koleksi batik, wisatawan dapat membeli aneka batik baik dalam pakaian yang sudah jadi maupun yang masih berbentuk kain. Harganya pun bervariasi mulai dari kelas ekonomis sampai yang eksklusif.
Dokumentasi: ebatiktrusmi.co.id |
Kampung ini terletak di Plered, Cirebon, sekitar empat kilometer di sebelah barat Kota Cirebon. Disinilah batik ternama yaitu Batik Megamendung dibuat, melalui tangan-tangan ahli penduduk setempat yang mampu menghasilkan batik dengan kualitas nomor wahid.
Masih penasaran dengan Kampung Batik Trusmi? Silahkan lihat Video berikut ini :
Gua yang hanya ada satu-satunya Di dunia
Selain itu di daerah ini terdapat salah satu taman peninggalan sejarah yang mungkin hanya ada satu-satunya di dunia dan hal ini hanya ada di Cirebon. Taman Gua Sunyaragi, merupakan sebuah taman dengan sebagian besar bangunan yang terbuat dari batu karang.
Batu karang ditumpuk dan dibentuk sedemikian rupa hingga terbentuk susunan yang unik seperti sebuah istana megah. Tak hanya disitu saja, di area ini terdapat gua yang konon menurut cerita gua ini dapat langsung menghubungkan dengan kota Mekkah di Arab Saudi.
Nama “Sunyaragi” berasal dari kata “sunya” yang memiliki arti sepi dan “ragi” yang berarti raga, keduanya adalah bahasa Sanskerta. Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya.
Dokumentasi: pegipegi.com |
Cirebon juga punya Kuliner
Jika membahas keunikan sebuah kota dari kesenian hingga budaya kurang lengkap rasanya jika tak mengikutsertakan kuliner khasnya. Nasi Jamblang sudah taka sing lagi ditelinga penduduk di Indonesia, makanan dengan beragam lauk pendampingnya ini memiliki sejarah panjang.
Dokumentasi: pegipegi.com |
Nasi Jamblang, dinamakan Nasi Jamblang karena kuliner khas Cirebon ini pertama kali ‘ditemukan’ oleh warga Desa Jamblang, sebuah desa di sebelah barat Cirebon, Jawa Barat. Memangnya apa sih yang istimewa dari Nasi Jamblang ini?
Siapa sangka kalau ternyata kuliner sederhana yang nikmat ini juga disukai oleh presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Kuliner ini juga ternyata menyimpan cerita yang mengharukan. Cerita itu dimulai di masa pendudukan Belanda, di saat ribuan warga pribumi dikerahkan untuk membangun jalan raya Anyer – Panarukan yang melintasi wilayah Cirebon.
Saat itu, Nasi Jamblang disediakan sebagai konsumsi para pekerja, nyaris tanpa lauk seperti Nasi Jamblang yang dijual di warung-warung saat ini. Nasi yang sudah matang dibungkus dengan daun jati agar lebih awet, lebih pulen dan mengandung cita rasa khas sehingga tetap nikmat meski nggak ada lauk di dalamnya. Daun jati dipilih karena ada pori-pori kecil pada daun jati yang dapat mencegah nasi menjadi cepat basi.
Lantaran bekerja terus menerus, kurang istirahat dan makanannya yang kurang bergizi, banyak pekerja asal Cirebon yang tewas. Oleh karena itu, Nasi Jamblang dilestarikan agar orang selalu mengingat kisah tragis dan pengorbanan para pekerja saat membangun jalan Anyer – Panarukan, yang saat ini cukup berjasa sebagai penghubung antara Cirebon dengan kota-kota di sekitarnya.
Berbeda dengan kuliner lainnya, Nasi Jamblang disuguhkan dalam kondisi dingin. Lauknya bisa pilih mau tempe, perkedel, sate, kentang, ikan asin goreng, sayur tahu atau sambal. Sambal Nasi Jamblang ini unik karena rasanya nggak pedas. Beberapa kedai menambahkan lauk tambahan seperti pepes ikan tongkol, cumi saus hitam dan otak sapi goreng. Semuanya akan terasa nikmat saat disantap di tengah hari yang panas terik, dengan ditemani segelas es teh.
Kedai Nasi Jamblang di Cirebon yang paling laris saat ini adalah Nasi Jamblang Ibu Nur yang berlokasi di Jalan Cangkring III no. 34 Cirebon, nggak jauh dari Grage Mall. Menurut seorang rekan saya orang Cirebon, Nasi Jamblang Ibu Nur cukup populer dan disukai karena rasanya yang enak, dibuktikan dengan jumlah pengunjung yang banyak setiap harinya.
Lain lagi dengan Nasi Jamblang Mang Dul yang ada di Jalan Cipto Mangunkusumo no. 4 Cirebon. Konon, inilah kedai Nasi Jamblang favorit Bapak SBY dan beliau sering memesan Nasi Jamblang dari warung ini untuk dikirim ke Cikeas (rumah Pak SBY).
Nah buat para pembaca sekalian, tidaklah lengkap jikalau saya sudah kasih tahu tentang keunikan yang dimiliki Kota Cirebon, dan saya tidak Kasih tau kenapa sih Cirebon sangat terkenal dengan Kota Udang dan Kota Wali?
Karena udang adalah salah satu hasil perikanan terbesar di Cirebon. Kenapa juga Cirebon disebut kota wali? Karena pada zaman dulu Cirebon ini dijadikan tempat penyebaran agama islam oleh salah satu wali songo yaitu Syarif Hidayatullah atau yang kita kenal dengan nama Sunan Gunung Jati.
Selain kota udang dan kota wali, Cirebon juga disebut dengan kota Grage yang artinya dalam bahasa Jawa Cirebon adalah kerajaan yang sangat luas.
Sungguh tidak ada habisnya jika saya menceritakan tentang Cirebon disini, karena cirebon sangat luas, luas dengan Sejarahnya, luas dengan Wisatanya, luas dengan Kulinernya, dan sangat-sangat luas.
Diakhir kata dari Artikel saya kali ini, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada para Referensi Artikel saya, dan juga saya mengucapkan terimakasih kepada "CSI tempat investasi yang aman, prospektif, dan menguntungkan." dan Hotel Aston Cirebon yang merupakan hotel terbaik di Cirebon dan di Indonesia.
Tidak lupa juga saya ucapkan Milad ke 3 Komunitas Blogger Cirebon www.rebon.org sedang ada event besar di Bulan Mei - Juni 2016. Yang sudah menyediakan kopetensi Lomba menulis Blogger.
Diakhir kata lagi, saya ucapkan Terimakasih telah membaca Artikel saya, dan Jangan lupa untuk kalian yang tertarik dengan Kota Cirebon dan ingin tau seluk-beluk tentang sejarah Cirebon, Silahkan saja Kunjungi kota Cirebon.
Sumber Referensi:
http://silihasih.blog.com/sejarah-cirebon/
http://jalanjajanhemat.com/2014/03/kampung-batik-trusmi-cirebon/
https://www.pegipegi.com/travel/nasi-jamblang-kuliner-lezat-penuh-kesederhanaan/
https://www.youtube.com/watch?v=R6qaALrfP3I